Nyatanya, kamu telah memiliki hidup baru, dunia baru, dengan teman-teman baru. Melupakan apa yang pernah terjadi pada kita dahulu. Biarkan aku menjahit rindu, yang terluka karena itu.

Nyatanya, melupakan adalah langkah terbaik menyusun kembali pijakan. Sebagai tumpuan untuk melangkah memetik masa depan. Masa depan baru, tanpa kamu.

Nyatanya, hal-hal yang telah berlalu ada sebuah pembelajaran bagiku untuk berhati-hati dalam membagi perasaan. Jika bukan orang yang tepat, ada baiknya perasaan itu dijaga rapat-rapat. Jangan sampai ia dicuri, untuk sebuah nikmat yang sesaat. Jangan sampai ia dibagi, untuk sebuah hubungan yang sesat.

Nyatanya, kita sudah saling melupa. Berjalan masing-masing pada arah yang berbeda. Aku syukuri itu sebagai sebuah nikmat yang tak tergantikan. Nikmat menyendiri tanpa ada yang mengekang. Nikmat hidup ekspresif tanpa ada yang posesif. Nikmat menjadi diri sendiri tanpa ada yang mendikte itu dan ini. Bahagia tanpa kita. Bahagia untuk melupakan, bahwa tidak pernah ada kita.
Semoga Allah selalu menjaga perasaan ini hingga pada waktunya nanti secara halal dapat dibagi. Semoga Allah meng-istiqamah-kan kebaikan dalam diri, lurus pada jalan yang benar.

Nyatanya, kita yang saling melupa ini biarkan menjadi fakta. Bahwa Allah itu Maha Kuasa, membolak-balikkan hati dan perasaan hamba hamba Nya.

06/05/18

Dari sudut Kota Tangsel